Langsung ke konten utama

ini itu

hei lihat, matahari sudah naik
ah, rutinitas pun dimulai
berangkat ke kampus dengan pakaian seadanya
namun sayang niat untuk belajar itu sedikit
oh, wajar jika dikelas hanya mangut mangut sok mengerti
hanya menanti berkas absen yang siap untuk ditandatangani
setelah itu? hilang
tak ada yang berbekas dari setiap kelas yang dimasuki
dan menjelang ujian pun riuh mencoba mengerti 7 pertemuan dalam semalam
hasilnya? mudah ditebak
keluar kelas dan menuju tempat makan
dan kocek pun terkuras agar tidak dzolim dengan tubuh
pemberhentian selanjutnya?
ya, tempat dimana orang orang hebat itu berkumpul
tempat dimana orang orang sibuk membicarakan bangsa
mencari solusi dan menghujat
oh aku hebat juga kah? tidak perlu dijawab sepertinya
masih kalah hebat dengan orang orang disana
tepat yang nyaman bersama orang orang yang nyaman pula
meski sesekali bahkan sering kami bercanda
tertawa puas dengan seorang yang diam cemberut
meski kadang giliran ku diam cemberut itu datang
ya, ketika mereka menyebut sebuah makanan
coklat, lembut, manis
kadang diam cemberut, kadang senyum ingin
meski sesekali mengaminkan dalam hati
dan mereka terus menggoda
ah, biar. mereka mengontrolku
gerikku terbatas. Alhamdulillah
lanjut hingga saat adzan maghrib
tak perlu dikomando, kami langsung beranjak
kompak untuk menuju bangunan sebelah
hm, asyik bersama orang yang ada untuk mengingatkan
selesai ibadah, kumpul lagi
dan waktunya mengisi perut lagi
ya, kocekku terus menipis
salahku kenapa ikut
pulang makan, kembali ke tempat masing masing
sampai di kos, kadang sepi kadang berkumpul
dan aku ikut berkumpul sebentar
setelah itu terlelap
atau langsung menuju kamar dan bermimpi
begitu setiap hari
bosan? tidak juga
jenuh? ah, kata siapa
namun tak berarti ingin begitu terus
dan kampung halaman itu menanti
keluarga disana menunggu oleh-oleh dariku
teman-teman pun siap menyuguhkan rutinitas baru
hmm, tak sabar menuju kota itu

Komentar