Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Pemuda Pejuang

Yap, udah lama ga diurus ini blognya. haha. Tapi Alhamdulillah sih, meski ga nulis blog,  4 bulan kemarin ini sudah berhasil menelurkan 2 literatur buat jurusan. Semoga menjadi manfaat deh ya. :) Kali ini sih bukan cuma mau posting tulisan aja, mau posting desain juga. mumpung hari sumpah pemuda. :) Begitulah hakikatnya pemuda, bersamanya Ilmu dan Taqwa. Dan mari sejenak lihat kedalam diri, pantaskah kita disebut pemuda? sudahkah kita benar-benar menjadi seorang pemuda? Miris, ketika banyak yang masih beranggapan kalau masa muda identik dengan foya dan pesta. Terlalu percuma jika energi muda tersebut hanya habis untuk hal kurang bermanfaat tersebut. Masih dalam suasana Dzulhijjah, bagaimana cerita keluarga Ibrahim yang selalu dapat dijadikan hikmah. Isma'il, sosok pemuda yang selalu mengedepankan Taqwanya. Ketika tanpa ragu dia rela menjadi qurban yang menjadi perintah Allah kepada dirinya. Juga kisah Ibrahim muda, yang dengan ilmunya dia melawan tirani Raja Namrud. Bagai

Belajar dari Sejarah?

Jadi ceritanya gw baru selesai baca buku Api Sejarah yang pertama, bukunya Ahmad Mansur Suryanegara. Dan kebetulan bertepatan juga dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, jadilah gw mau soksokan bikin tulisan. Hhe. Dulu waktu di SMA, guru sejarah gw mengenalkan sebuah frase yang diungkapkan oleh Cicero, Historia Vitae Magistra . Artinya adalah Hidup Guru Sejarah!! eh salah, artinya adalah Sejarah Guru Hidup . Nah, Kita percaya bahwa dari sejarah kita dapat belajar, dari kejadian-kejadian masa lalu kita dapat mengambil ibrahnya yang kemudian menjadi pertimbangan kita untuk menjalani masa depan. Penulisan sejarah sendiri bergantung dari siapa yang berkuasa. Ketika Indonesia masih diduduki oleh Kolonial Belanda, maka jelas, penulisan sejarah Indonesia saat itu bergantung pemerintah Kolonial Belanda. Jelas, penulisan sejarah yang sangat diutamakan adalah dengan membentuk opini yang baik terhadap mereka pribumi yang kooperatif dengan pemerintahan Kolonial Belanda. Begitupun dengan pene

Potret Kedamaian

Pengen coba berbagi tentang salah satu nasyid dari Gradasi, judulnya Potret Kedamaian. Liriknya begini: Potret Kedamaian Kaki kecil melangkah menapak bumi yang indah Seakan tiada beban hidup di dunia Wajah polos yang cerah menyapa ramah sesama Angin lembut menerpa selembut hatinya Oh indahnya hidup seperti mereka Yang tiada dengki, iri hati damainya Anak - anak di desa yang riang main bersama Anugerah Yang Maha Kuasa menghias dunia Andaikan kita bersikap mampu setulus mereka Yang tak kenal ketamakan hanya cinta kebenaran Andaikan kita melihat mampu sejujur mereka Yang tak kenal perpecahan hanya cinta kedamaian Hmm, entah kenapa pengan aja berbagi cerita dengan nasyid itu. Yang menceritakan anak-anak kecil yang polos, belum ternoda oleh dunia. Yang difikiran mereka hanya bermain bersama kawan. Asal senang tiap hari. Belum ada beban ini dan itu. Ga ada juga yang namanya dengki, iri hati, tamak, apalagi perpecahan. Enak aja gitu kayaknya jadi me

Yuk Berdo'a

Oke, ini blog belom ada postingan baru setelah beberapa bulan. Ga produktif ya gw. hahaa. Dan malem ini selagi gw gabisa tidur dan mumpung jogja lagi ujan (apa hubungannya cobaa), gw mau posting sesuatu. Hmm, jadi ceritanya sekedar posting dulu dah. Biar ada yang baru di blog ini. hehe.. Postingan kali ini singkat aja, gw cuma mau nulis pesan dari Abi kemarin itu. Berdo'alah. karena saat kita berdo'a, saat itu lah kita percaya bahwa Dia Maha Perkasa dan kita hanyalah hambaNya yang tak ada daya. Hmm, begitulah kira-kira. Kayaknya sih redaksinya kemaren pas si Abi chat ga kayak gitu, tapi intinya gitu. Bahwa kita ini bukan apapa dibandingkan denganNya. Jadi ya jangan malu berdo'a, minta sebanyak-banyaknya sama Allah. Jangan tanggung-tanggung kalau berdo'a. Do'akan juga saudara-saudara kita dalam kebaikan, karena kalau kita mendoakan mereka tanpa sepengetahuannya, I.Allah, akan mustajab. Yak, segitu dulu postingan gw kali ini. Semoga bisa jadi pengingat buat

Islam dan Zaman Modern

Oke, kali ini gw kembali dengan tulisan sotoy gw. Sebuah pemikiran yang sangat sotoy. Haha. Jadi ini tuh dulu gw bikin buat bantuin PR Agamanya temen gw. Daripada sayang tulisannya, mending tak post disini aja dah. :3 Sejauh mana peran iman dan taqwa dalam kehidupan modern. Pertama kita harus definisikan dulu apa itu iman dan apa itu taqwa. Kita ambil definisi yang paling sederhana. Iman adalah percaya. Mengacu pada rukun iman yang 6, maka dapat didefinisikan (secara sederhana) lagi seperti berikut: 1. Iman kepada Allah, artinya percaya bahwa Allah itu ada. Sederhananya seperti itu. Percaya bahwa Allah lah Sang Maha Segalanya. Percaya bahwa ada Allah yang selalu melihat apa yang kita perbuat. Percaya bahwa ada Allah yang mendengarkan doa-doa kita. 2. Iman kepada Malaikat. Sederhananya, percaya bahwa ada makhluk ciptaan Allah bernama malaikat. Yang selalu bertasbih dan taat kepada Allah. Yang salah diantaranya bertugas untuk mencatat segala perbuatan kita, mengadili kita, bahkan